Masa keemasan (Golden Period) merupakan lima tahun pertama kehidupan balita dalam tumbuh kembangnya. Masa ini merupakan awal seoarang anak untuk meletakkan dasar-dasar kesehatan fisik dan mental, kemampuan penalaran, pengembangan kepribadian dan nila-nilai, kemandirian dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial budayanya.
Jika pada rentan waktu ini orang tua berhasil mengarahkan anak dengan benar, maka kelak jika anak dewasa akan menjadi manusia yang berkualitas tinggi. Dan sebaliknya, jika orang tua gagal mendidik anak pada periode ini, maka efeknya akan berpengaruh ketika anak dewasa nanti.
Masa golden period berlangsung sangat pendek dan tidak dapat terulang lagi. Untuk itu, Ibu perlu mengetahui apa saja yang perlu dilakuakan pada masa yang sering disebut dengan masa kritis ini.
Apa yang Harus Dilakukan Ibu Pada Masa Golden Period ?
1. Pertumbuhan bayi, bisa dilakukan dengan melihat perkembangan berat badannya. Untuk itu Ibu disarankan untuk menimbang bayinya setiap satu bulan sekali. Bisa dilakukan di Posyandu, atau di fasilitas kesehatan lain, atau Pos Pelayanan Anak Usia Dini (PAUD). Jika berat badannya cenderung menurun, maka hal ini merupakan salah satu tanda-tanda anak anda tidak sehat.
2. Pada masa golden period ini, Ibu sebaiknya sering melakukan komunikasi kepada anak. Sering-sering lah mengajaknya bermain dan bercakap-cakap. Kegiatan ini mengajarkan anak untuk termapil berkomunikasi dan mengasah kemampuan motoriknya.
3. Melakukan pembinaan yang berkualitas dan komprehensif bagi anak melalui kegiatan yang disebut Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Kegiatan tersebut meliputi Stimulasi dini, Deteksi dini peyimpangan pertumbuhan dan perkembangan, Intervensi dini, dan Rujukan dini yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh kembang.
Hasil dari SDIDTK dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) DAN Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA). Jika garis di KMS turun, daftar, atau pindah ke pita warna dibawahnya, maka ini pertanda bahwa anak anda tumbuh kurang sehat.
4. Pada masa golden period, anak sebaiknya diberikan kapsul vitamin A dua kali dalam satu tahun.
Kegiatan ini tentunya juga dibarengi dengan pengetahuan iman dan taqwa oleh orang tua kepada anak. Sehingga dalam setiap tumbuh kembangnya, anak juga mengacu pada nilai-nilai yang selaras dengan ilmu agama.
Pada Masa 1-5 tahun ini, ibu harus mecermati gangguan-gangguan dalam tumbuh kembang anak. Beriku ini, gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada anak:
Gangguan Bicara dan Bahasa
Sang Ibu harus mencermati kemampuan komunikasi anaknya yang meliputi bicara dan bahasa. Kemampuan ini menjadi indikator seluruh perkembangan anak. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan gangguan berbicara dan berbahasa. Gangguan ini bisa berlangsung hingga sepanjang hidupnya. Inilah fungsi orang tua sering melakukan komunkasi dan bermain bersama sang anak ketika masa Golden Period.
Cerebral Parsy
Suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif yang disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya.
Sindrom Down
Gangguan Sindrom down ditanda dengan kecerdasan anak yang terbatas karena keterlambatan perkembangan motorik dan ketrampilan menolong diri sendiri. Biasanya hal ini disebabkan karena faktor kelainan jantung kongenital.
Perawakan Pendek
Biasanya anak dengan perawakan pendek disebabkan karena gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.
Gangguan Autisme
Biasanya gangguan autisme muncul sebelum anak berusia tiga tahun. Gangguan ini mencakup interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Retardasi Mental
Kondisi dimana seorang anak memiliki kecerdasan IQ yang rendah atau dibawah 70. Gangguan ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk belajar, dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat yang kemampuannya normal.
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang sering kali disertai dengan hiperaktivitas.
Jika anak mengalami gangguan di atas, orang tua harus lekas melakukan pendeteksian SDIDTK. Jika ditemukan penyimpangan, maka harus segera dilakukan intervensi.Waktu yang diperlukan untuk melakukan intervensi adalah saat usia anak masih di bawah lima tahun. Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi perkembangan terarah yang dilakukan secara intensif di rumah selama 2 minggu, yang diikuti dengan evaluasi hasil intervensi stimulasi perkembangan. Pelayanan SDIDTK bisa dilakukan melalui kader Posyandu dan PAUD yang berada di desa-desa.
Jadi, kenali anak anda sejak di usia keemasannya. Karena anak-anak kecil sang ibu ini merupakan harapan bangsa yang dibutuhkan negeri, untuk mampu berkompetisi dan unggul ditengah persaingan global yang sangat kompetitif. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar